Eri Rahmat Haidir Ungkap Peluang Bisnis Film Pendek di Workshop DKG Garut
Imajinari.com — Dewan Kesenian Garut (DKG) menggelar workshop film pendek bertema “Membangun Kreativitas dan Peluang Bisnis di Dunia Perfilman”. Acara yang berlangsung di Gedung Kesenian Garut ini menghadirkan Eri Rahmat Haidir sebagai pembicara utama, didampingi oleh Inda Nugraha Hidayat sebagai host. Turut hadir Agus Obar Sobarna, Direktur LPK Seni Budaya Garut, dan Anting Irawan, Ketua DKG, yang memberikan pandangan penting mengenai potensi ekonomi kreatif di wilayah Garut.
Dalam pemaparannya, Eri Rahmat Haidir menjelaskan bahwa film pendek kini tidak hanya berfungsi sebagai medium seni, tetapi juga dapat menjadi alat strategis untuk meraih keuntungan finansial. "Film pendek punya nilai jual yang besar, terutama di platform digital seperti YouTube, TikTok, dan festival film. Selain itu, kolaborasi dengan brand lokal atau crowdfunding bisa menjadi sumber pendapatan tambahan," ujar Eri.
Ia juga menyoroti pentingnya memahami pasar dan target audiens. "Kreativitas adalah modal utama, tapi tanpa strategi pemasaran yang matang, film pendek hanya akan menjadi karya yang terbatas pada penonton lokal," tambahnya.
Anting Irawan, Ketua DKG, mengungkapkan bahwa workshop ini merupakan bagian dari komitmen DKG untuk mendukung sineas muda Garut agar lebih kompetitif. "Kami ingin menciptakan ekosistem perfilman yang tidak hanya kreatif, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi pelaku seni. Film pendek adalah pintu masuk yang potensial," kata Anting.
Sementara itu, Agus Obar Sobarna, Direktur LPK Seni Budaya Garut, menekankan pentingnya kolaborasi antara seni, budaya, dan bisnis untuk memajukan ekonomi kreatif di daerah. "Garut memiliki kekayaan budaya yang bisa menjadi inspirasi cerita film pendek. Jika ini dikemas dengan baik, Garut bisa menjadi pusat kreativitas yang menarik perhatian nasional," ujarnya.
Acara yang dihadiri lebih dari 50 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan komunitas seni ini juga menampilkan sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh host Inda Nugraha Hidayat. Para peserta mendapatkan pemahaman menyeluruh mulai dari proses kreatif, teknis produksi, hingga cara memasarkan film secara efektif.
Salah satu peserta, Nanda Pratama, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. "Workshop ini membuka mata saya tentang bagaimana film pendek bisa menjadi peluang bisnis yang serius. Dulu saya berpikir hanya soal seni, tapi sekarang saya tahu bagaimana menjual karya saya," katanya.
Sebagai penutup, Eri Rahmat Haidir mengingatkan para peserta bahwa film pendek memiliki peran penting dalam membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan. "Film bukan hanya soal cerita, tetapi juga bagaimana kita mengubah cerita itu menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi," pesannya.
Dengan dukungan penuh dari DKG, LPK Seni Budaya Garut, dan antusiasme para sineas muda, workshop ini diharapkan menjadi awal dari kebangkitan industri kreatif di Garut. Film pendek bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga jembatan menuju kesuksesan ekonomi bagi para pelaku seni lokal. (*)
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.