Sedjiwa Fest 2024, VoB: Tampil di Garut Lebih Deg-degan Dibanding Wacken!
Imajinari.com - Setelah sukses menorehkan prestasi di panggung internasional, Voice of Baceprot (VOB) yang terdiri dari Marsya (vokal & gitar), Widi (bass), dan Sitti (drum) akhirnya kembali tampil di kampung halaman mereka, Garut.
Berikut adalah wawancara eksklusif bersama mereka di acara Sedjiwa Fest 2024.
Bagaimana perasaan kalian bisa kembali tampil di Garut setelah cukup lama?
Marsya: Nervous banget! Terus terang, di Garut mungkin audiensnya belum terlalu familiar dengan musik-musik yang kita bawakan. Tapi, rasanya tetap seru dan menyenangkan banget bisa kembali tampil di sini.
Sitti: Iya, meskipun kita nggak terlalu besar di Garut, ada kebanggaan tersendiri sih tampil di kampung halaman sendiri. Semangat penontonnya juga luar biasa.
Apakah pengalaman tampil di Garut berbeda dibandingkan dengan panggung internasional, seperti Wacken atau Glastonbury?
Widi: Banget. Di panggung besar internasional, tekanannya lebih ke bagaimana tampil profesional dan sesuai ekspektasi penonton yang sudah tahu musik kita. Tapi kalau di Garut, rasa gugupnya beda karena ini lebih personal.
Marsya: Ada kebanggaan tersendiri, ya. Di sini, meski panggungnya nggak semegah Wacken atau Glastonbury, rasanya lebih dekat dengan rumah dan lebih intim.
Apa pandangan kalian tentang perkembangan musik di Garut saat ini?
Sitti: Garut itu punya banyak talenta hebat, terutama musisi muda. Tapi sayangnya, acara atau event untuk mendukung mereka makin sedikit. Padahal potensi mereka besar banget.
Widi: Benar, banyak anak muda Garut yang sebenarnya suka banget dengan musik, bahkan ada komunitas super metal yang besar. Tapi karena kurangnya acara lokal, mereka sering harus keluar kota untuk tampil, seperti ke Jakarta.
Marsya: Kami berharap banget ke depannya makin banyak event musik di Garut, supaya talenta-talenta lokal punya wadah untuk menunjukkan karya mereka.
Bagaimana cerita tentang logo baru VOB?
Marsya: Logo baru ini sebenarnya simbol dari era baru untuk kami. Logo lama itu sudah mewakili perjalanan kami di era sebelumnya, jadi sekarang kami merasa perlu sesuatu yang segar untuk perjalanan berikutnya.
Widi: Kami nggak sakralin logo, jadi kapan pun perlu, kami bisa ganti. Yang penting filosofinya pas dan sesuai dengan kami saat ini.
Sitti: Kebetulan kami juga suka warna merah dan merasa desainnya bagus aja, jadi kami pilih itu.
Apa harapan kalian untuk musisi muda di Garut?
Marsya: Jangan takut mencoba. Mulai saja dari langkah kecil, seperti tampil di acara lokal. Meski awalnya nggak langsung besar, itu bisa jadi titik awal untuk berkembang lebih jauh.
Widi: Jangan lupa juga untuk terus berjejaring dan konsisten dengan karya. Kalau ada kesempatan untuk tampil di luar Garut, ambil saja! Itu bisa jadi pengalaman yang penting.
Sitti: Kami juga berharap ada lebih banyak acara musik di Garut yang mendukung musisi lokal. Semoga ini jadi awal kebangkitan musik di sini.
----
Dengan semangat mereka yang membara, Voice of Baceprot tak hanya membawa kebanggaan untuk Indonesia di panggung internasional, tetapi juga memberikan inspirasi dan harapan bagi komunitas musik di Garut. (*)
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.