T.U.T.A.B: Perjalanan 28 Tahun yang Tak Pernah Padam
Imajinari.com – T.U.T.A.B, band punk rock asal Garut, adalah saksi hidup perjalanan panjang skena underground di kota ini.
Dibentuk pada pertengahan 1996, band ini terus bertahan meski menghadapi berbagai dinamika, termasuk bongkar-pasang personel dan perubahan arah musikal.
Kini, T.U.T.A.B tengah menyiapkan sebuah film dokumenter yang akan mengisahkan perjalanan 28 tahun mereka di skena punk rock Garut, sekaligus menjadi refleksi perjuangan, kebersamaan, dan semangat komunitas yang tak pernah padam.
Awal Perjalanan dan Album Pertama
Berawal sebagai proyek musik, T.U.T.A.B didirikan oleh Bono (vokal), Emoh (gitar), Kuled (bass), dan Njoy (drum).
Mereka mengusung pengaruh dari band-band punk legendaris seperti The Exploited, Rancid, dan Bad Religion.
Single pertama mereka, Ampar-Ampar Pisang (1996), menjadi langkah awal untuk menyuarakan energi punk rock di Garut.
Di tahun 1998, setelah bongkar-pasang personel, mereka merilis album pertama bertajuk Anarchy's The Destroyer yang mencerminkan semangat perlawanan dan kritik sosial.
Album ini dirilis dengan formasi baru: Bono/Gobel (vokal), Emoh (gitar), Abah (bass), dan Njoy (drum).
Eksplorasi dan Produktivitas
Selama satu dekade berikutnya, T.U.T.A.B terus produktif. Album seperti The Power of Equality (2000), Injak Balik (2002), dan Sepuluh Tahun Kemudian (2006) memperlihatkan perkembangan musikalitas mereka.
Meski sempat vakum di antara tahun 2004 hingga 2006, mereka kembali dengan nuansa baru, menguatkan posisi mereka di skena punk lokal.
Album We Still Stand Here yang dirilis pada 2015 menjadi bukti konsistensi mereka, meskipun terus menghadapi pergantian personel.
Formasi terakhir T.U.T.A.B terdiri dari Bono (vokal), Emoh (gitar), Eza (bass), dan Ropi/Joy/Angki (drum).
Album Terbaru dan Kolaborasi
Tahun 2024, T.U.T.A.B kembali dengan album Diskriminashit, menegaskan pesan perlawanan terhadap ketidakadilan dan diskriminasi.
Selain album studio, T.U.T.A.B juga terlibat dalam berbagai album split dan kompilasi, seperti Rehabilitation Compilation (1998), Mixtape for Aceh (2015), hingga Hantam Rata Punx Comp vol. 1 (2022).
Dari Panggung ke Dokumenter
Tak hanya aktif di panggung, T.U.T.A.B juga menjadikan gigs sebagai medium untuk menyampaikan pesan edukasi dan hiburan.
Kini, mereka bersiap merilis film dokumenter yang mengangkat perjalanan 28 tahun mereka.
Dokumenter ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya di skena punk rock.
Kerjasama dan Kontribusi
Dalam setiap aksi panggung, T.U.T.A.B menjunjung tinggi profesionalitas. Mereka menetapkan nilai fee sebesar Rp10 juta untuk satu kali penampilan full set, dengan tambahan biaya akomodasi sesuai lokasi performa.
Kerjasama yang baik, menurut mereka, adalah kunci untuk terus memberikan hiburan yang mendidik dan mendalam.
Diskografi Pilihan
1. Ampar-Ampar Pisang (1996)
2. Anarchy's The Destroyer (1998)
3. The Power of Equality (2000)
4. Injak Balik (2002)
5. Sepuluh Tahun Kemudian (2006)
6. We Still Stand Here (2015, 2018)
7. Diskriminashit (2024)
T.U.T.A.B bukan sekadar band, melainkan simbol ketahanan dan kreativitas dalam skena punk rock Garut.
Dengan dokumenter yang sedang mereka siapkan, mereka berharap perjalanan panjang ini bisa menjadi warisan bagi skena musik di masa depan. (*)
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.